Rencana Masterplan Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad, Thehok, Jambi


Assalamu’alaikum readers…

Sudah lama sekali rasanya blog ini tidak diisi dikarenakan kesibukan yang banyak menyita waktu sepanjang tahun 2016. Proyek Rencana Masterplan Rifahiyatul Bilad ini sebenarnya adalah proyek perencanaan tahun 2016 yang baru bisa saya publish di blog Maret2017 🙂 . Proyek ini didesain pada Bulan November 2016.

Tim Desain :

Tanty Era Putri (Designer Interior)

Desti Amelia (Architect)

Luas : + 2.248 m2

Lokasi :

Thehok, Kota Jambi

scene-4-1-a

Perspektif mata burung Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

Latar Belakang

Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad terletak di kawasan perkotaan yang padat penduduk di daerah Thehok, Kota Jambi. Beberapa bulan yang lalu panti asuhan ini mengalami kebakaran dengan kerugian ratusan juta rupiah. Ada sekitar 40 orang anak di panti asuhan ini. Berikut kondisi pasca kebakaran :

fund-for-this_170207_0016

Jika ada yang ingin memberi donasi, silakan hubungi nomor pengurus di atas.

Saat ini, anak-anak panti asuhan sebagian diletakkan di rumah pengasuh panti asuhan dan sebagian lagi ditempatkan di kontrakan dekat lokasi kebakaran. Ketika siang mereka berkegiatan di rumah pengasuh dan malam kembali ke kontrakan. Di belakang rumah yang terbakar dibangun bedeng-bedeng darurat untuk menampung anak-anak panti asuhan. Berikut kondisinya :

Kondisi bedeng-bedeng darurat saat ini bukan kondisi yang baik untuk sebuah asrama. kondisi yang tidak sehat dan kumuh tersebut akan menyebabkan banyak masalah psikologis dan kesehatan. Untuk itu, sebagai seorang designer dan arsitek yang baik, yang bisa kami lakukan adalah membantu merencanakan gedung yang lebih layak untuk anak-anak di sana ke depannya. Dan juga perancangan ini juga akan digunakan untuk menarik donasi ke luar dan dalam negeri 🙂 . Mudah-mudahan dapat segera terwujud. Aamiin 😀

tampak-depan

Tampak depan Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

Konsep

Kawasan Masterplan Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad ini adalah kolaborasi desain antara seorang desainer interior dan arsitek. Konsep pertama yang kami terapkan disini adalah “shine bright like a diamond”. Makna filosofinya adalah :

Diamond diibaratkan sebagai anak-anak panti asuhan yang hidup bersama tanpa orang tua. Mereka tersembunyi di antara masyarakat yang kadang simpati bahkan ada pula yang antipati. Keberadaan mereka sering tak terjamah pemerintah. Hanya orang-orang berhati mulialah yang mau membantu kesusahan mereka. Anak-anak yang hidup di panti asuhan bukanlah sampah masyarakat. Mereka datang dari berbagai latar belakang. Ada yang memiliki orang tua tapi orang tuanya tak mampu membesarkan mereka (dhuafa). Ada yang memang sengaja dibuang oleh orang tuanya karena berbagai alasan. Ada yang tidak memiliki ayah. Dan ada pula yang tidak memiliki kedua orang tua. Siapa lagi yang bertanggung jawab mendidik karakter mereka jika bukan masyarakat yang ada di sekitarnya?

Anak-anak panti asuhan ini seperti diamond yang tersembunyi. Mereka sama seperti anak-anak yang dirawat oleh kedua orang tuanya. Mereka juga memiliki bakat, karakter kepemimpinan, prestasi, dan banyak hal yang bisa dikembangkan. Kadang hal-hal seperti itu tidak disadari bahkan oleh diri mereka sendiri. Panti asuhan tempat mereka tinggal dan sekolah adalah sarana bagi mereka untuk bisa mengembangkan segala hal positif yang ada pada diri mereka. Dan siapa yang bisa membantu? Siapa lagi kalo bukan masyarakat di sekitar mereka. Bakat, karakter positif, dan imanlah yang menjadikan mereka seperti diamond. 

Seringkali anak-anak panti asuhan dianggap sebagai orang-orang bawah karena tak memiliki orang tua. Anggapan masyarakat yang seperti ini harus dihapus. Mereka butuh kita sebagai orang tua mereka. Mereka tak hanya butuh donasi, tapi juga peran masyarakat sebagai orang tua pengganti.

Peran masyarakatlah yang mampu membuat mereka bersinar. Pengakuan dan penghargaan penuh akan mampu menjadikan mereka insan madani yang kelak akan berguna bagi banyak orang. Disinilah ungkapan “shine bright like diamond” menjadi filosofi untuk mereka.

scene-16-a

Perspektif Masjid Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

Masjid di tengah kawasan sebagai vocal point dianalogikan sebagai diamond yang tersembunyi. Ketika masuk ke kawasan panti asuhan, maka yang pertama dilihat adalah masjid. Tempat banyak kegiatan anak-anak dilakukan, baik itu mengaji, belajar, shalat, dan juga kegiatan lainnya. Masjid menjadi simbol dari shine bright karena merupakan tempat dimana pusat kegiatan positif dilakukan setiap hari. Baik itu mengaji, belajar, shalat, dan lain sebagainya. Sehingga masjid inilah yang nanti akan terdengar suaranya di setiap waktu.

Allah Ta’ala berfirman:

{مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ}

Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).

SCENE 2 - A.jpg

Lapangan menjadi tempat kegiatan outdoor bagi anak-anak. Seringkali relawan datang mengisi waktu luang mereka untuk mengajarkan banyak hal atau sekedar bermain menghibur mereka. Di satu sisi, lapangan ini juga berfungsi sebagai area parkir karena lahan berbatasan langsung dengan jalan dan tidak ada area parkir saat ini.

Lapangan didesain dengan grassblock, selain sebagai penghijauan juga sebagai hardcover tanah untuk menghindari becek ketika hujan. Mengingat area panti asuhan ini masih kurang penghijauan.

scene-17-a

Perspektif lapangan Panti Asuhan Rifahuyatul Bilad

Material bata ekspos yang dicoating menjadi dominan pada komplek kawasan bertujuan untuk meminimalisir perawatan berkala pengecatan tahunan. Material bata dipadupadankan kontras dengan dinding kamprot putih dengan kusen-kusen dan jendela-jendela aluminium putih untuk menciptakan kesan bersih pada bangunan.

Didesainkan pos satpam sebagai bagian dari penjagaan dan perlindungan komple panti asuhan. Bentuk pos satpam sebagai transformasi dari bentuk diamond dari masjid yang memiliki poros sejajar dengan garis axis masjid.

scene-18a

Perspektif Asrama Putra Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

Asrama putra didesain menyatu dengan rumah pengawas dan ketua yayasan. Santri putra harus lebih banyak diawasi. Asrama putra dan putri dipisah untuk menjaga aurat santri putri.

scene-1-1a

Perspektif samping Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

SCENE 7 - 1.jpg

Ada area pendopo di pinggir kolam, tepatnya di belakang ruang serbaguna. Di pendopo ini santri bisa belajar sembari memberi makan ikan. Di pinggir jendela ruang serbaguna ada kantilever tempat duduk-duduk. Kolam yang tadinya kotor bisa dibersihkan dan dijernihkan airnya dengan arang. Kolam tak hanya menjadi area memelihara ikan, tapi juga bisa menjadi area terapi relaksasi bagi santri yang baru pulang sekolah. Area kolam yang awalnya kumuh didesain menyenangkan menjadi satu area yang penting di kawasan ini.

Selain pendopo dan kolam ikan, di sebelah kiri pendopo disediakan panel-panel pot tanaman dan tempat tanaman rambat sebagai penghijauan tambahan. Santri diajarkan bercocok tanam guna untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka. Ikan yang dipanen pun juga sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan pangan mereka sehari-hari.

scene-5-a

Perspektif pendopo atas Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

Atap asrama dibuatkan pendopo-pendopo untuk melakukan banyak kegiatan. Tidak hanya dag beton saja, tapi juga dibuatkan atap-atap sebagai peneduh. di bawahnya santri bisa belajar, bermain, dan menikmati kota jambi dari atas. Arsitek dan designer berusaha mendesainkan suatu susana yang menyenangkan untuk santri yang tinggal di komplek panti asuhan ini.

scene-3-a

Perspektif pendopo atas Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

Atap asrama berbentuk tanduk kambing dimaksudkan mengambil langgam arsitektur Jambi. Mengapa hanya atapnya saja? Sebenarnya tidak, atap itu berfungsi sebagai pendopo. Bentuk segitiga itu untuk menciptakan kesan ruang berbeda bagi anak-anak. Lubang-lubang baja pada atap adalah langgam islam yang mengambil bentuk bunga-bunga, tujuan berlubang adalah sebagai modul agar pendopo bisa bernafas, udara mengalir dengan baik.

Jambi merupakan daerah melayu yang masih menjunjung tinggi adat dan aturan agama. Gedung santri putri dan santri putra dipisah jauh bertujuan untuk menjaga aurat dan juga pandangan. Karena usia santri mulai dari usia anak-anak hingga remaja sehingga perlu penjagaan ekstra

scene-6

Perspektif Gedung Serbaguna dan Asrama Putri Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

dentapot_recover-model

Denah Masterplan Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad

InsyaAllah komplek kawasan Panti Asuhan Rifahiyatul Bilad ini akan mulai dibangun bertahap April 2017 ini. Bangunan yang pertama dibangun adalah asrama putri. Semoga bangunan ini bisa bermanfaat bagi anak-anak di sana dan juga donatur yang ikut menyumbang mendapat pahala berlipat ganda dari Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin 😀

Leave a comment